Pdf Buku Politik Islam Kontemporer

Pdf Buku Politik Islam Kontemporer Rating: 8,8/10 711 votes

Pemikiran Islam Kontemporer. PEMIKIRAN ISLAM KONTEMPORER (Studi Kritis terhadap Pemikiran Harun Nasution) Oleh Ibrahim Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar Abstrak Pemikiran Harun Nasution pada garis besarnya dapat disimpulkan dalam dua hal: 1. Harun Nasution adalah pemikir kontenporer yang berusaha mensinergikan antara nilai-nilai ajaran Islam dengan pemikiran-pemikiran rasional, khususnya pandangan para filosof muslim yang memandang bahwa akal mempunyai peranan penting dalam mengaktualisasikan ajaran Islam yang terkandung di dalam Al Qur’an. Pemikiran Harun Nasution tentang ajaran Islam dalam makalah ini secara garis besarnya dapat dipilah dalam dua hal: a. Ajaran dasar Islam (qath’i) yang terdiri atas qath’i al-wurud, qath’i al-tanfizh, perlu dibedakan dengan ajaran non-dasar (zhanni) yang terdiri atas dhanni al-wurud, dhanni al-dalalah, dan dhanni al-tanfizh. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pembaharuan pemikiran dalam Islam, karena yang dapat diadakan pembaharuan hanya ajaran non-dasar sedangkan ajaran dasar tidak dapat diadakan pembaharuan karena mutlak kebenarannya. Harun Nasution memandang bahwa akal dan wahyu tidak perlu dipertentangkan, karena cukup banyak ayat-ayat Al Qur’an yang menganjurkan manusia untuk berfilsafat.

Sehingga filsafat merupakan suatu keharusan dalam Islam. Akal dan wahyu keduanya bersumber dari Tuhan.

Tsaqafah_Pemikiran Islam Kontemporer.pdf. Pemikiran Islam Kontemporer, Antara Mode Pemikiran dan Model Pembacaan.pdf. Pemikiran Islam Kontemporer.

Jadi, akal dan wahyu bagaikan saudara kembar yang saling membutuhkan. Wahyu membutuhkan akal untuk memahami kebenaran yang terkandung di dalamnya. Demikian pula, akal membutuhkan wahyu sebagai kendali dari kesesatan berpikir. Keyword: Islam Kontemporer, Harun Nasution, Akal dan Wahyu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Harun Nasution, dalam Al Qur’an cukup banyak ayat-ayat yang pengertiannya bersifat dhanni, dan sangat kurang yang bersifat qath’i. Qath'i secara leksikal berarti ‘secara pasti’.1 Sedangkan kata dhanni secara leksikal berarti: Pikiran, pendapat, dugaan, perkiraan.2 Secara terminologi, qath’i menunjuk makna khusus berdasarkan teks sehingga tidak berpeluang ditakwilkan, dan tidak ada ruang untuk memaknai kecuali makna dasarnya.3 Sedangkan dhanni adalah (ayat-ayat Al Qur’an) yang memugkinkan ditakwilkan dari makna asalnya 1 Achamd Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir, (Cet.

Jul to 2014 04: 03 ETABS Desktop users. V14 crack SAFE 08 Patch 1 administrador si v2. CSC david SAFE Software. Keygen crack free.

Surabaya: Progresif, 2003), h. 2 Achamd Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir, h. 1134 3 Khallab Abd.

Wahab, Ilmu Ushul Fiqhi, (Kuwait: Dar al-Fikr, 1995), h. Jurnal Aqidah-Ta Vol.

2016 Pustaka 99 Ibrahim kepada makna lain.4 Dengan demikian, ayat-ayat yang qath’i adalah ayat yang mengandung makna yang jelas sehingga tidak ada ruang untuk memaknai selain dari makna asalnya. Sedangkan ayat-ayat yang tergolong dhanni adalah ayat yang mengandung makna ambigu/ganda, sehingga terbuka ruang untuk ditakwilkan dari makna leksikalnya kepada makna yang lain.5 Pandangan yang berasal dari kalangan ulama fiqih ini digunakan Harun Nasution untuk semua masalah agama dalam Islam. Sehingga dia beranggapan bahwa lapangan ajaran Islam yang berasal dari dhanni al-dilalah, sangat banyak. Pengertian dhanni (dugaan atau tidak pasti) jelas dapat berubah sesuai pemahaman terhadap ayat-ayat yang mengandung pengertian dhanni serta kemampuan orang dalam memformulasikan maknanya, dan tetap dianggap benar selama tidak bertentangan dengan ayat yang bersifat qath'i (pasti). Islam sebagai agama Allah, yang mutlak benar dengan mudah orang sepakat menyetujuinya. Ghost 11 5 exe dos download microsoft. Tetapi, setelah Islam menjadi agama yang dianut masyarakat Islam sepanjang sejarah, tidaklah mudah menjawab pertanyaan tentang apa saja ajaran Islam tersebut. Ada yang berpendapat ajaran Islam itu hanya yang tertera dalam kitab suci dan hadis nabi, sehingga Islam adalah bersifat normatif.

Pdf Buku Politik Islam Kontemporer

Ada pula yang berpendapat selain Islam yang bersifat normatif, Islam juga bersifat historis, menurut Harun Nasution adalah Islam yang dilaksanakan oleh umatnya sepanjang sejarah dalam kehidupan mereka yang sedikit banyak tidak terlepas dari perkembangan zaman dan budaya. Olehnya itu, gerakan kebangkitan umat Islam tidak hanya negara-negara dunia Arab, tetapi negara-negara yang mayoritas beragama Islam seperti Indonesia juga ikut memberikan warna yang diperhitungkan bagi peradaban Barat modern. Beberapa pembaharuan kontemporer di tanah air kita tidak kalah intelektualnya dengan negara-negara dunia Arab.